Langsung ke konten utama

Postingan

Leaflet Diet Diabetes Mellitus dan Obesitas

 
Postingan terbaru

Leaflet Gagal Jantung Kongestif

 

Jenis Kelainan Mata Akibat Kekurangan Vitamin A

A. XN (Night Blindness) Buta malam (niktalopia) merupakan kondisi berkurangnya kemampuan mata untuk menyesuaikan dengan keadaan minim cahaya. Buta malam dapat terjadi disebabkan pula karena adanya kerusakan sel retina. B. X1A, X1B (Xerosis Konjungtiva, Bercak Bitot) Xerosis konjungtiva merupakan keadaan ketika konjungtiva mata mengering, menebal, berkeriput, dan keruh karena bercak pigmen. Bercak bitot adalah timbulnya benjolan berupa endapan kering dan berbusa berwarna abu keperakan berisi sisa epitel konjungtiva yang rusak. Bercak tersebut berupa keratin dan sel epitel. Xerosis konjungtiva dan bercak bitot bersifat reversible atau dapat sembuh kembali meskipun tidak sempurna. C. X2 (Xerosis Kornea) Xerosis kornea disebabkan oleh kelenjar konjungtiva yang sudah tidak berfungsi optimal. Xerosis kornea terjadi ketika keadaan konjungtiva kering, menebal, berkeriput, dan keruh karena bercak pigmen. Penderita xerosis kornea biasanya mengalami kehilangan air mata dan lendir atau cairan pad

Kekurangan Vitamin A (KVA)

1. Pengertian Kekurangan vitamin A (KVA) merupakan keadaan dimana terjadi malnutrisi mikronutrien yaitu vitamin A. Menurut WHO dikatakan kekurangan vitamin A apabila mempunyai kadar serum retinol dalam tubuh yang rendah yaitu <0,70 mmol/l atau <12,6 mg/dl. 2. Akibat Kekurangan Vitamin A KVA dapat menyebabkan terjadinya kebutaan, meningkatkan risiko anemia ibu hamil, memperlambat pertumbuhan dan perkembangan janin, dan mengurangi daya tahan tubuh sehingga mudah terserang infeksi seperti campak dan diare terutama pada anak-anak yang kemudian dapat menyebabkan kematian. Kelompok yang pa ling berisiko terjadi KVA adalah anak-anak usia pra sekolah dan wanita usia reproduksi. 3. Faktor Risiko a. Umur Anak-anak terlahir dengan cadangan vitamin A yang terbatas dan ketika ibu kekurangan vitamin, cadangan vitamin bayi baru lahir rata-rata lebih kecil. Pada 6-12 bulan pertama kehidupan, banyak bayi bergantung hampir seluruhnya pada vitamin ASI yang mudah diserap. Namun, jumlah vitamin pada

Anemia Defisiensi Besi

1. Pengertian Anemia Anemia adalah jumlah sel darah merah atau hemoglobin yang kurang dari kategori. Fungsi hemoglobin adalah untuk mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh. Anemia ditandai dengan penurunan kadar Hb <13,5 g/dL pada pria dewasa dan <11,5 g/dL pada wanita dewasa. 2. Pengertian Anemia Defisiensi Besi Anemia defisiensi besi merupakan anemia yang terjadi karena berkurangnya kadar zat besi di dalam tubuh sehingga menyebabkan terjadinya eritropoiesis (pembentukan sel darah merah) yang terganggu. Defisiensi besi dapat menyebabkan kadar hemoglobin dalam darah berkurang yang kemudian pengangkutan oksigen dalam darah juga terganggu, sehingga laju metabolisme dalam sel berkurang dan dapat berpengaruh negatif pada tubuh. 3. Klasifikasi Anemia a. Berdasarkan morfologi sel darah merah 1) Makrositik Makrositik terjadi ketika ukuran sel darah merah bertambah besar dan jumlah Hb dalam tiap sel bertambah. Makrositik merupakan anemia dengan Mean Corpuscular Volume (MCV) &g